Senin, 31 Oktober 2011

"Taylor Swift - Today Was A Fairytale"

Today was a fairytale, you were the prince
I used to be a damsel in distress
You took me by the hand, and you picked me up at six
Today was a fairytale, today was a fairytale

Today was a fairytale, I wore a dress
You wore a dark gray t-shirt
You told me I was pretty when I looked like a mess
Today was a fairytale

Time slows down whenever you're around
But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there

It must have been the way
Today was a fairytale
It must have been the way
Today was a fairytale

Today was a fairytale
You've got a smile that takes me to another planet
Every move you make, everything you say is right
Today was a fairytale

Today was a fairytale
All that I can say is now it's getting so much clearer
Nothing made sense until the time I saw your face
Today was a fairytale

Time slows down whenever you're around
Yeah yeah

But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there

It must have been the way
Today was a fairytale
It must have been the way
Today was a fairytale

Time slows down whenever you're around
I can feel my heart, it's beating in my chest
Did you feel it?
I can't put this down

But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there
It must have been the way

But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there

It must have been the way
Today was a fairytale
It must have been the way
Today was a fairytale
Today was a fairytale

Sabtu, 29 Oktober 2011

♥ Pic of Skandar ♥






 Ini pic pic terbarunya skandar, kalo mau yg lebih lengkap bisa diliat di twitter acc @TheSkandarians :)

Taylor Swift - Back To December

I'm so glad you made time to see me.
How's life? Tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been good, busier than ever,
We small talk, work and the weather,
Your guard is up and I know why.

'cause the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind
You gave me roses and I left them there to die.

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night",
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you.
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right
I go back to December all the time.

These days I haven't been sleeping
Staying up playing back myself leavin'
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times,
I watched you laughing from the passenger side.
Realized that I loved you in the fall

Then the cold came, the dark days when fear crept into my mind
You gave me all your love and all I gave you was "Goodbye"

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night".
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time.

I miss your tanned skin, your sweet smile, so good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming,
If we loved again I swear I'd love you right...

I'd go back in time and change it but I can't.
So if the chain is on your door I understand.

But this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night"
And I go back to December...
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I'd realize what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I'd go back to December, turn around and change my own mind

I'd go back to December all the time.
All the time

Justin Bieber - Mistletoe

It's the most beautiful time of the year
Lights fill the streets spreading so much cheer
I should be playing in the winter snow
But I'mma be under the mistletoe

I don't want to miss out on the holiday
But I can't stop staring at your face
I should be playing in the winter snow
But I'mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

Everyone's gathering around the fire
Chestnuts roasting like a hot July
I should be chillin' with my folks, I know
But I'mma be under the mistletoe

Word on the street santa's coming tonight,
Reindeer's flying through the sky so high
I should be making a list, I know
But I'mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

The wise men follow the stars (The wise men follow the stars)
They way I followed my heart
And it led me to a miracle

Don't you buy me nothing (don't you buy me nothing)
I am feeling one thing, your lips on my lips
There's a very, Merry Christmas

It's the most beautiful time of the year
Lights fill the streets spreading so much cheer
I should be playing in the winter snow (I know)
But I'mma be under the mistletoe

I don't want to miss out on the holiday
But I can't stop staring at your face
I should be playing in the winter snow
But I'mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

(Kiss me underneathe the mistletoe)
Kiss me underneathe the mistletoe
(Show me baby that you love me so)
Oh, oh, oh, oh, oh
Oh, oh, oh, oh, oh

(Kiss me underneathe the mistletoe)
Kiss me underneathe the mistletoe
(Show me baby that you love me so)
Ohhh, ohhh,
Mmmm

Rabu, 26 Oktober 2011

Epitaf bagi Sebuah Alibi

  
Jam meja memekik-mekik membangunkan Flayya. Tangannya yang selicin pualam itu bergerak spontan hendak mematikan alarm, melanjutkan kembara mimpi dari ranjang kamar apartemennya yang asri. Namun sel-sel otaknya mengingatkan ada pergantian jadwal siaran, sehingga dia harus siap di studio dalam waktu 60 menit ke depan. Badan lampainya melayang turun menuju kamar mandi, sembari menanggalkan secuil busana yang masih tersangkut di ranum raga.
”Astaga!” pekik Fla saat melihat lidahnya di cermin. Daging lembut merah muda itu dipenuhi kerumunan ulat yang menggeliat. Isi perutnya bergolak, memberontak dalam semburan brutal yang mengubur wastafel putih gading di depannya menjadi entah apa warnanya. Dibukanya keran air panas sebesar-besarnya untuk mengusir anyir. Dipandanginya lagi cermin. Jumlah ulat tak berkurang di mulutnya, terus menggeliat. Disambarnya jubah mandi. Kedua kaki lancipnya berlari menuju klinik 24 jam di lingkungan apartemen.
Di tempat lain, setengah jam bermobil jauhnya dari klinik, Romero sang legislator sudah semalaman begadang menyempurnakan daftar pertanyaan dengar pendapat yang akan ditayangkan langsung televisi swasta tempat Flayya bekerja. Sebagai anggota dewan yang lebih sering tampil di layar infotainment ketimbang menghadiri rapat komisi, Rom sangat paham bahwa acara ini sebuah kesempatan emas untuk menyepuh popularitas.
Tiba-tiba ujung matanya menangkap gerakan aneh di bibir cangkir kopi. Kedut seekor ulat tengah berjuang mengangkat tubuhnya yang gendut. Tak percaya, Rom melongok isi cangkir kopi luwak itu.
Badannya sontak menggigil: isi cangkir tak ubahnya sauna ulat. Rom memasukkan jari telunjuk ke dalam mulutnya, baru menyadari ada kedutan yang sama di sana. Dengan panik diambilnya ponsel, menekan tombol panggilan cepat. Tak ada jawaban yang diharapkan dari seberang. Rom mengetik pesan pendek, dengan degup jantung melebihi kecepatan mobil dinasnya melesat di jalan tol.
***
Dokter juga tak bisa memberikan diagnosis akurat penyakit Fla, selain menebar sejumlah dugaan. ”Penyebabnya bisa dari makanan, infeksi lingkungan, atau akibat kontak mulut dengan orang lain yang sedang terjangkit,” katanya seperti mengutip buku teks. Kalimat itu sudah cukup membuat Fla melakukan kalkulasi, (1) Dari makanan jelas mustahil. Semalam dia makan bersama tiga narasumber tayangan talk show yang dipandunya di studio, dan tak ada kabar mereka sakit. (2) Terjangkit infeksi lingkungan juga tak mungkin, sebab sehabis siaran dia langsung pulang. Atau lebih tepatnya, diantar pulang tanpa mampir ke mana pun.
Jadi… mungkinkah?
Dada mancung Fla bergemuruh. Pandangannya menyusuri layar ponsel, menemukan notifikasi pesan pendek yang belum sempat dibacanya: dari Rom.
Luv, kauy ta akn percya. Tem ui ku @ Medici Int’l hosptl. Soon!
Sebuah pesan pendek yang hancur lebur dan meledakkan cemas: Mungkinkah Rom juga terjangkit? Atau justru dirinya yang terinfeksi oleh lelaki beranak dua dari dua istri berbeda itu? Mereka memang sempat bertukar saliva dalam beberapa menit yang bergelora sebelum berpisah, ketika Rom mengelus perutnya semalam.
Ponselnya kembali berdenting memberitahu pesan masuk yang baru. Dari Sekretariat Redaksi tempatnya bekerja:
Mbak Fla, pak Muiz terkena infeksi mulut serius. Juga mas Gazi & mbak Aline. Pemred bilang mbak segera check-up. Ambil cuti dulu.
Sinting! Muiz adalah Produser Eksekutif dan Gazi juru kamera. Dengan keduanya Fla tak pernah memiliki hubungan asmara. Lalu, bagaimana pula Aline, asisten produser yang jarang bicara, bisa terjangkit penyakit serupa?
Dua jam kemudian televisi berlomba-lomba memberitakan stop press yang tak lazim: penyakit misterius menyerang mulut warga.
Ada yang memberitakan heboh di sebuah TK, ketika para bocah yang antre makan menjerit ngeri melihat tempat makan mereka dipenuhi ulat yang sempat mereka kira potongan cakwe. Tak satu pun dari mereka yang tahu bahwa bencana pagi itu dimulai dari rumah Bagas, anak Muiz, yang sempat tak mau sarapan kecuali disuapi sang ayah.
Kanal TV lain mewartakan kegemparan di sebuah kampus ketika dari mulut pengajar Filsafat Politik berhamburan ulat yang membuat banyak mahasiswi pingsan ketakutan. Saluran televisi tempat Fla bekerja menyajikan tayangan paling mencekam: Guru Kalip sekarat di ranjang rumah sakit. Padahal semalam, Guru Kalip masih bersemangat dalam acara talk show berjudul ”Mengupas Akar Korupsi Massal dan Erosi Moral” yang dipandu Flayya.
Merosotnya kesehatan Guru Kalip membuat seluruh saluran televisi membatalkan acara yang sudah mereka programkan. Tak ada siaran langsung dengar pendapat dari gedung Parlemen, karena Guru Kalip adalah guru dari semua guru yang pernah mengajar anggota Dewan. Ketika konflik sosial pecah di beragam tempat, Guru Kalip juga yang menjadi tumpuan akhir banyak pihak, hingga tak sedikit yang menjulukinya sebagai ’Mercusuar Nurani Bangsa’.
Awak media massa berlomba-lomba mewawancarai lusinan dokter ahli untuk mendapatkan informasi akurat tentang penyakit Guru Kalip. Apalagi setelah dari menit ke menit, rumah sakit terus kebanjiran pasien dengan gejala serupa di bagian mulut.
Dua jam sebelum mentari bertengger di pucuk hari, muncul keterangan resmi dari Wali Negeri bahwa bencana nasional sedang terjadi. Warga dianjurkan tetap di rumah, mengikuti perkembangan keadaan melalui televisi dan sebuah situs web.
Keadaan Guru Kalip kian memburuk. Lidahnya sudah membusuk sampai ke pangkal. Tim dokter memutuskan, lidah itu harus dibuang. Guru Kalip menolak dengan alasan yang membuat alis para dokter melengkung keheranan. ”Ulat-ulat itu juga hamba Tuhan yang harus disayangi dengan cinta sejati. Mereka tak boleh dibunuh semena-mena. Pasti ada alasan mengapa Tuhan menempatkannya di lidah saya, seperti Tuhan pernah menempatkan mereka bertahun-tahun di kulit Ayub manusia mulia.”
”Apa maksudnya?” tanya wartawan yang merekam wajah Sang Guru dari kejauhan, karena jijik dan mual melihat gerombolan ulat yang seakan tak ada habisnya di dalam mulut tua yang, anehnya, selalu tersenyum itu.
”Kebenaran akan mengungkapkan dirinya sendiri,” ujar Guru Kalip. Sesaat kemudian jiwanya bercerai dari badan.



Kepanikan langsung menggila karena dokter terahli pun masih belum tahu wabah yang terjadi. Wartawan yang mewawancarai istri Guru Kalip hanya mendapatkan jawaban singkat ”Ulat-ulat itu baru muncul kemarin, setelah pagi harinya Guru Kalip bertemu empat mata dengan Wali Negeri,” jawab sang istri.
Tiga jam berikutnya pemakaman Guru Kalip dimulai dengan tembakan salvo dan rangkaian acara kenegaraan. Wali Negeri menyampaikan belasungkawa yang disiarkan langsung oleh seluruh saluran televisi. ”Hari ini kita kehilangan sosok luar biasa yang selalu jujur dalam bicara dan bertindak. Negeri kita karam dalam duka mendadak yang lebih perih dari segala pedih penyebab sedih,” katanya dengan ekspresi seperti sedang berdeklamasi.
”Yang membuat saya, Wali Negeri, lebih bersedih hati adalah karena munculnya desas-desus bahwa penyakit misterius Guru Kalip muncul beberapa saat setelah Guru bertemu empat mata dengan saya. Akibatnya, muncul tuduhan-tuduhan tak bertanggung jawab bahwa sayalah yang sebenarnya membuat Guru Kalip jatuh sakit. Saya nyatakan itu tidak benar!” ujar Wali Negeri dengan suara menggelegar. ”Itu fitnah tak bertanggung jawab!”
Flayya yang sudah tergolek lemah di ranjang rumah sakit terbelalak ketika melihat seekor ulat melayang dari mulut Wali Negeri yang sedang merintih sedih, ”Baiklah saya ungkapkan di sini, di hadapan rakyat yang saya cintai, bahwa yang saya sampaikan kepada Guru Kalip hanyalah imbauan agar selalu menyampaikan kebenaran setiap saat, di setiap tempat.”
Tiga ekor ulat mendadak nemplok di layar televisi. Mengira dirinya berhalusinasi, Fla memindahkan saluran ke kanal berbeda dan melihat Wali Negeri sedang mengepalkan tangan dengan suara membahana. ”Hal terpenting yang saya sampaikan kepada Guru Kalip adalah untuk terus mengingatkan masyarakat bahwa hukum dan keadilan harus dijunjung tinggi, meski harus mengorbankan keluarga dan orang yang kita cintai!”
Puluhan ulat berukuran besar dan kecil terus beterbangan dari mulut Wali Negeri selama dia bicara, semakin memenuhi layar televisi yang hanya menyisakan sedikit bidang bersih.
Marah dan jijik melihat ulat-ulat terus menggeliat ke mana pun dia memindahkan saluran, Fla hampir mematikan televisi ketika melihat sebaris teks berjalan: Legislator Romero meninggal dunia dengan gejala yang sama seperti dialami Guru Kalip.
Mata perempuan seindah mutiara itu langsung membasah, hatinya berdarah. Ingin rasanya dia berteriak menuntut kepada Tuhan agar kekasihnya kembali dihidupkan. Tetapi ulat-ulat laknat di dalam mulutnya yang terus menggeliat sudah mengunyah lebih dari separuh lidahnya. Dia tak bisa lagi berkata-kata mesti begitu ingin.
Dicobanya lagi untuk mengeluarkan suara. Namun yang datang hanyalah kenangan saat Romero mengelus perutnya semalam. ”Setelah anak kita ini lahir Fla, hanya kau satu-satunya perempuan yang tercatat dalam akta nikahku. Guru Kalip akan memimpin pernikahan kita, dan Wali Negeri sudah bersedia menjadi saksi. Tidakkah itu menjadikanmu sebagai perempuan paling berbahagia di muka bumi ini, Cinta?”

"Omegle with Orang ALGERIA"

You: hi
Stranger: hi
Stranger: how are u ?
You: fine, where are you from?
Stranger: Algeria
Stranger: & u?
You: indonesia, f/m?
Stranger: m
Stranger: u ?
You: f, what's your name?
Stranger: Yasser
Stranger: & u ?
You: dini, do you want to chat with me?
Stranger: yes , why not !!
Stranger: so
Stranger: any more question !!
You: do you know Indonesia?
Stranger: mmm no
Stranger: i just know the name
Stranger: of it
Stranger: eheh
Stranger: okey
Stranger: so talk me about Indonecia !!
You: okay,
You: i live in jakarta
You: hometown of indonesia
Stranger: cool
You: do you want to come to Indonesia?
Stranger: yep , why not
Stranger: when i'll hav money
Stranger: !!
You: okay, do you know bali?
Stranger: bali !!
Stranger: what is that !!
You: it's very beatiful, many tourists come to bali
Stranger: nop
Stranger: i dont know it
You: like from USA, and the other,
Stranger: ah ok good :)
Stranger: eheh what u wanna talk about ?
You: i want to tell you about indonesia,
Stranger: great okey
Stranger: ok i am listning
You: hmmm. in jakarta you can find a speial food,
You: special
Stranger: mmm good
Stranger: and what is it ???
You: the name is "Kerak Telor"
Stranger: ok i'll see it*
You: in google?
Stranger: yes
You: do you find it?
Stranger: ymmm it look delicious
Stranger: yess
Stranger: how u make it
Stranger: i mean from what !!
You: it's made from egg
You: and some flour, i don't know exatcly
Stranger: wow
You: but it's very delicious
Stranger: great
Stranger: i wanna eat it one day ^^
You: great,
You: indonesia also have many culture
You: like a traditional dance
You: you want to know that?
Stranger: yess sure
You: too many dance, so i will tell you just one,
You: like "Tari Kecak"
Stranger: ok
Stranger: i'll see it
You: it comes from bali again
Stranger: yes
Stranger: this is it !!
Stranger: http://www.youtube.com/watch?v=OExnkh4hxcE ??
You: you must lnowthey play their eyes to play this dance
You: you must know
Stranger: mmm ok
You: do you want to know more?
You: you can ask to me
Stranger: ok
You: tell me your question, i will answer it,
Stranger: mmmm
Stranger: how about
Stranger: what u like in life !!
You: i like jakarta,
Stranger: how about music , movies , study ....!
You: i love music of indonesia,
You: the name is "dangdut"
Stranger: okey
Stranger: give me ur favourit music !!
You: too many if i mention it
Stranger: ok
You: i want to tell you again about indonesia,
You: cause i've homework to chat about indonesia
You: pleasee
Stranger: ok ok ok
Stranger: i am here listning
Stranger: hey mmm if u want we will talk in msn !!
Stranger: ok !!
You: i don't understand with msn
You: we can chat in here,
Stranger: ok ok
Stranger: i am here
Stranger: eheh so tell me about it
Stranger: i am listning
You: you can find a doll in indonesia, exactly Jakarta
You: it's big, the name is "Ondel-Ondel"
Stranger: great
You: it's use if we have an event
Stranger: cool
Stranger: i see it now
You: okay
Stranger: it is good
You: yeah, of course,
You: sorry but i must leave now
You: nice to meet you
Stranger: ahjhhh
Stranger: mm okey
Stranger: nice to meet you too ^^
Stranger: take care of ur self
Stranger: good luck :)

Satu Hari Bersama Skandar Keynes ( One Day With Skandar Keynes )


Jderr !! Petir menyambar keras di telinga Angel. Wajahnya tak terlihat kaget sama sekali. Harusnya mala ini Virgo datang ke rumahnya. Virgo dan Angel memang sudah lama berteman. Dan malam ini acara tersebut gagal total. Angel lari ke kamar dan tidur di ranjang yang dipenuhi majalah-majalah. “Virgo jahat, masa cuma karna hujan dia gak datang.” Celetuk Angel.
            Di kamar Angel cuma bisa diam dan melamun sambil memikirkan Virgo. Tak sengaja poster Skandar Keynes miliknya terjatuh dari ranjang. Saat melihat poster itu seakan kemarahannya padam. “Skandar,” tanpa aba-aba Angel buka suara. “Pingin banget ngeliatwajah aslinya, pasti ganteng,” lanjut Angel. Angel memang nge-fans banget sama Skandar. Cowok kelahiran London ini gampang banget bikin Angel terpaku. “Tapi impossible banget gue bisa ketemu ama dia,” katanya tegas. Dilemparnya poster itu dan ia pun tidur.
*
            Di kelas, Angel duduk sebangku dengan Fero. Fero adalah anak orang kaya yang manja. Dan buruknya lagi dia cewek ternorak di kelas. Setiap ada hal baru, dia langsung teriak-teriak gak jelas di depan kelas. Fero sendiri tidak sadar bahwa teriakannya itu membuat sakit kepala. Baru dibicarakan, Fero langsung teriak-teriak, “Temen-temen tau gak? Aku mau ke Korea lo, ketemu SuJu.” Angel langsung kaget,”Hah? Korea? Enak banget,” ucapnya dalam hati.
            Saat bel istirahat berbunyi, Angel pergi menuju pohon mangga di depan kantin. Di sana Angel melihat Virgo datang menghampirinya. “Yah Virgo, apa sih maunya?” celetuk Angel.
            “Hai Angel,” sapa Virgo. Tak ada balasan dari Angel. Bukannya Angel marah dengan Virgo, ia hanya masih memikirkan impiannya untuk pergi ke London. “Bisa minta bantuan?” tiba-tiba Angel bicara. “Apa?” balas Virgo. “Kamu iri ya sama Fero, kamu juga ingin ke luar negeri seperti Fero kan?” lanjutnya. Angel hanya bisa mengangguk. Virgo sendiri sudah tahu kalau Angel ingin pergi ke London. Bel masuk pun berbunyi, dan pertemuan singkat itu terhenti begitu saja. “Sudah sana masuk,” kata Angel sambil pergi meninggalkan Virgo.
*
            Angel selalu berusaha membujuk mamanya agar ia bisa sekolah di Universitas Cambridge, dan bisa bertemu Skandar disana. Sayangnya, semua usaha itu tak membuahkan hasil.
            “Sudahlah, aku bukan orang kaya seperti Fero yang bisa pergi kemana pun ia mau,” gerutu Angel sambil berjalan ke kamarnya. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Dan di depan pintu sudah berdiri Virgo sambil membawa sebuah majalah.
            Di ruang tamu Angel, mereka berbicara. Dari awal kedatangan Virgo, Angel sudah curiga dengan majalah yang dibawa Virgo. “Apa yang kau bawa?” Tanya Angel. “Ini majalah yang bisa membantumu ke London,” jawabnya.”London?” telinga Angel terbelalak mendengarnya. Saat senyum itu datang, kekecewaan juga datang menghampiri.”Bagaimana bisa?” Tanya Angel kecewa. “Kau hanya perlu mengumpulkan 20 kupon majalah ini,” jawab Virgo semangat.
            20 kupon itu tidak sedikit, lagipula Angel takpunya majalah seperti Virgo. Yang ia punya hanya majalah yang semua isinya Skandar Keynes. “Itu gak mungkin Virgo,” ucap Angel sedih. “Tenang aku punya 10 kupon, kau hanya perlu mengumpulkan 10 lagi,” jawabnya. 10 kupon bagi Angel itu hal yang tidak terlalu sulit. Mungkin , Angel masih bisa mengumpulkan uang untuk membeli 10 majalah tersebut.
*
            Malam harinya di sebuah toko buku Angel mencari majalah berjudul SPORT milik Virgo. Setelah menemukannya, Angel melihat harga majalah itu. “100.000 untuk 10 majalah, tidak terlalu mahal bagiku,” ucap Angel senang. Di sela-sela kegembiraanya itu, Angel sempat berfikir, apakah ia bisa seberuntung itu? Hanya dengan kupon ia bisa pergi ke London. Dan pasti, tak hanya Angel yang melakuikan hal seperti ini.
            “Apa gak usah beli ya?” kata Angel ragu. “Beli aja deh, bodo mau dapet apa enggak,” lanjutnya. Semalaman, Angel tak bisa tidur. Ia sibuk menggunting kupon yang ada di majalah tadi. Pikirannya kini tak jauh dari London, seakan itu adalah rumah keduanya.
            Handphone Angel tiba-tiba berbunyi, “Virgo! Pas banget, halo go,” sapa Angelmemulai pembicaraan. “Udah dapet kuponnya?” Tanya Virgo. “Udah, besok antar aku ke kantor pos ya?” jawab Angel. “Oke teman,” kata Virgo sambil mematikan telfonnya. “Hah? Dimatiin? Kan masih mau nanya,” ucapnya sedih. Pikirannya kini semakin tak karuan.diambilnya selimut dan Angel pun tertidur.
*
            Keesokan harinya, mereka berdua berkumpul di kantor pos. saat ingin masuk, tiba-tiba Angel bicara, “Go apa aku bisa seberuntung itu, kan bukan Cuma aku yang ngelakuin hal kayak gini.” “Udah yakin aja,” balas Virgo yakin.
            Bagi Angel yakin itu gak cukup. Pemenangnya pasti diundi, dan itu butuh suatu keberuntungan. Jika dia gak beruntung, perjuangaanya selama ini sia-sia. “Tapi kan mencoba tidak ada salahnya,” celetuk Angel tiba-tiba. Anggapan itu kini membuatnya yakin bahwa keberuntungan akan jatuh padanya.
            Di dalam kantor pos sangat ramai, dan mereka semua adalah orang-orang yang punya tujuan sama seperti Angel. “Gila,rame banget, gimana biusa menang?” ucapnya kecewa. Pesimis sudah ada dalam dirinya. Seakan ia tidak yakin bahwa ia bisa menang. Wajahnya tegang, dan mulutnya mendadak bisu.
            “Angel udah tenang,” Virgo menenangkan. Tapi mau tidak mau ia harus memberanikan diri untuk mengirim kupon tersebut.
            “Ayo pulang, lusa kita lihat pengumumannya,” kata Virgo. “Aku gak yakin go, mending niat itu aku lupain aja,” balasnya kesal. “Eh jangan, udah optimis aja,” kata Virgoi lagi. Mau gimana lagi, Angel hanya bisa menunggu pengumuman itu.
*
            Dua hari kemudian, saat pengumuman itu tiba. Keadaan Angel tak berubah sama sekali. Virgo kembali menjemput Angel di rumahnya. Sekarang mereka bersiap menuju kantor pos. “Udah siap Angel?” Tanya Virgo. “Sedikit,” jawab Angel ragu. “Optimis ya, pasti menang kok,” balas Virgo.
            Kini mereka sudah sampai. Keadaanya masih sama seperti dua hari lalu, ramai sekali. “Aku tak bisa melihat kertas itu, ramai sekali disini,” kata Angel. “Tunggu ya, aku akan melihatnya,” balas Virgo.  “Baiklah.” Tapi disaat Angel merasa ragu akan pengumuman itu, terdengar teriakan yang memanggil namanya. “Angel, Angel, kau menang Angel, kau orang yang beruntung itu,” teriak Virgo dari jauh. “Aku menang?” kata Angel pada Virgo. Virgo mengangguk sambil tersenyum. Inikah yang namanya keberuntungan? Keajaiban? Atau hanya kebetulan? Pikirannya kini makin tak karuan.
”Terima kasih Virgo, tapi kapan aku berangkat?” Tanya Angel. “Minggu depan,” balasnya lagi. Angel masih belum bisa percaya kalau sebentar lagi ia akan bertemu Skandar, rasanya senag sekali. Tapi, bagaimana caranya Angel membalas kebaikan Virgo. Mungkin ia akan memikirkannya sepulang dari London.
*
            Seminggu telah berlalu, kini saatnya Angel pergi menuju London. Ditemani Virgo dan keluarganya, mereka berangkat ke bandara. Dan setibanya disana, Angel masih harus menunggu 1 jam lagi, karena pesawat berangkat pukul 10 pagi, dan ia tiba pukul 9 pagi.
            Satu jam pun telah berlalu, “Aku harus berangkat,” kata Angel sedih. “Hati-hati ya,” kata papa dan mama. “iya,” balas Angel. “Semoga bertemu Skandar ya,” ucap Virgo tersenyum. “Iya, pasti,” balas Angel. Sekarang Angel sudah ada di dalam pesawat. Perjalanan ke London memakan waktu sekitar 10jam. Waktu yang sangat lama, dan hiburan sangat sulit dicari disini.
            Tak lama pesawat pun lepas landas. Angel tak tau harus apa, ia hanya memandangi foto Skandar yang dibawanya. “Skandar Keynes, dia pemeran Edmund Pevensie di film Narnia. Film yang terkenal dengan Aslan sebagai peran utama,” itu cerita Angel kepada teman sebelahnya yang juga orang Indonesia. Namanya Rizka, bebeda dengan Angel, ia pergi ke London untuk meneruskan sekolahnya. Beruntunglah ada Rizka, tapi jika Rizka sedang malas bicara, Angel akan berusaha tidur ampai ia tiba di London.
*
            Pesawat akhirnya mendarat di airportLondon. Saat tiba di London, ternyata disana baru pukul 12 siang. “Seperti inikah London?” Tanya Angel kagum. “Kotayang selama ini aku impikan ada di depan mataku,” katanya dalam hati. Tiba di bandara, Angel menuju Sun Shine Hotel, hotel ini letaknya tak jauh dari Cambridge, dan hotel itu akan menjadi rumah sementara Angel.
            Hari pertama itu, Angel masih merapikan barang-barangnya. Serasa orang sibuk ia sampai lupa makan dan juga memberi kabar pada Virgo. Yang ada di otaknya sekarang Cuma Skandar, Skandar, dan Skandar.
            “Tapi London kan luas, Cambridge juga, apa bisa ketemu?” celetuk Angel tiba-tiba. Rasa putus asa memang sudah menghantui dirinya. Tapi apa daya Angel terlalu senang saat di Jakarta, hingga lupa akan hidupnya di London. Karena kita tidak akan tahu bagaimana nasib kita di negeri orang.
            “Lebih baik aku keluar mencari udara segar,” kata Angel yakin. Itu lebih baik daripada hanya berdiam diri di kamar. Angel juga harus beradaptasi dengan iklim London yang saat ini sedang dingin. “Mungkin aku harus membeli mantel,” jelasnya. Saat berjalan menuju toko, ia melihat seseorang yang tidak asing di matanya, sedang berdiri di halte bus.
            “Skandar!” tanpa perintah ia mendadak bicara. “Itu benar-benar Skandar, aku melihatnya sendiri,” lanjutnya. Di saat ia terpaku melihat Skandar, senyuman kandar mengarah padanya. ”Apa ini mimpi?” katanya sambil mencubit pipi. “Ini sungguhan ia tersenyum padaku.” Pipi Angel langsung memerah. Ia seakan tak bias bergerak sama sekali. Niatnya pergi ke toko mantel mungkin akan tertunda.
            Tiin…..tiin…tiiin. Suara klakson mobil itu menyadarkan Angel dari lamunannya. Langkah kakinya berjalan mundur menuju tepi jalan. Sepertinya Angel ingin menghampiri Skandar, tapi ia malah melamun di tengah jalan. “Sudahlah aku harus ke toko mantel,” katanya tegas.
            Tanpa basa-basi Angel segera pergi, karena udara disini semakin lama semakin dingin. Tapi di BARBARA SHOP, toko mantel yang didatangi Angel, suhunya sangat hangat. Dengan mudahnya Angel segera memilih mantelnya. “Modelnya bagus sekali, mungkin saat kubawa ke kelas, Fero akan iri padaku,” katanya sambil tertawa kecil.
            Setelah mendapatkan mantelnya, Angel menuju CAFETARIA untuk membeli makan malam. Sepertinya hari ini Angel hanya akan beristirahat dan menikmati kota London. Baru 2 hari kemudian Angel akan berusaha mencari Skandar. Dan besok ia akan memulainya.
*
            Dihari keduanya, Angel bangun sangat pagi. Sebab hari ini ia harus menjalankan misinya. “Ini hari keduaku, aku harus bertemu Skandar dengan cara apa pun,” katanya semangat. Kali ini, Angel harus memakai mantelnya, kalau tidak ia bisa mati kedinginan.
            Tujuan pertama Angel ialah rumah Skandar. Rumahnya terletak di daerah Highbury, London. Karena tidak tahu angkutan umum di London, Angel terpaksa naik taksi untuk pergi ke sana. “Berapa yang harus saya bayar?” Tanya Angel saat ingin membayar. “7 pounds sterling.” Jawab sang sopir. “Gila mahal banget, itu kan sama aja Rp 77.000,” katanya dalam hati. Setelah membayarnya, ia marah-marah sendiri di depan rumah Skandar. Itu karena uangnya habis untuk membayar taksi.
            Tanpa basa-basi, Angel segera memencet bel rumahnya. Rumah Skandar memang mewah tapi tidak terlalu berlebihan. Itu satu hal lagi yang membuat Angel suka pada Skandar. Tak lama, seorang satpam datang menghampiri Angel. “Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya. “Apa ini rumah Skandar?” Angel mulai bicara. “ Iya benar, ada apa?” Tanya satpam lagi. “Aku ingin bertemu dengannya, aku temannya,” Angel terpaksa berbohong. “Dia tidak di rumah, dia sedang sekolah,” jawab sang satpam. “Oh terima kasih,” kata Angel kecewa. Berarti sekarang uahanya sia-sia aja. Apalagi ia sudah membayar mahal untuk taksi tadi. Jika Angel pergi ke sekolah Skandar, uangnya takkan cukup. Jadi ia memutuskan untuk pulang ke hotel, dan naik taksi lagi tentunya.
            Di dalam taksi, Angel ingin sekali menangis meski air matanya tak bia keluar. Ia hampir putus asa, karena besok malam ia harus kembali ke Jakarta. Dan sampai sekarang ia belum bertemu Skandar. Tiba di hotel, ia segera pergi ke kamar sambil meratapi nasibnya. “Besok aku harus ke Cambridge, semoga Skandar ada di sana,” katanya yakin. Setelah itu, ia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan tertidur. Meski saat itu baru pukul 12.
*
            Hari ini hari terakhir Angel di London, karena nanti malam ia akan pulang ke Jakarta. Tentu waktu yang sangat singkat bagi kita, sebab kota seindah London hanya dinikmati dalam waktu 3 hari. Pasti kurang, dan Angel juga merasakan hal itu.
            “Aku berangkat jam 12 aja kali ya?” tiba-tiba Angel buka suara. “Mungkin aku takkan menunggu lama di Cambridge nanti,” lanjutnya. Jadi Angel hanya tidur di ranjang ambil menonton TV, itu pun hanya untuk mengisi waktu kosongnya.
            Jam sudah menunjukkan pukul 12. tapi Angel sudah bersiapdari jam 11 tadi. Sungguh orang yang tak bisa sabar. Dan kali ini, Angel juga harus naik taksi. Tapi biayanya tentu lebih murah, karena jaraknya tidak jauh dari hotel. Angel pun hanya perlu membayar 3 pounds sterling atau ekitar Rp 33.000. “Akhirnya uangku aman,” kata Angel tenang.
            Setibanya di Universitas Cambridge, Angel hanya bisa terpaku melihatnya. Kenapa? Karena ejak dulu ia ingin sekali sekolah di sini. “Lebih baik aku tunggu di luar saja,” katanya yakin. Sebab, jika Angel berusaha masuk, ia pasti akan diusir oleh satpam. Tapi udah 2jam menunggu, Skandar tidak muncul juga. Apalagi cuaca disana membuat tubuh Angel menggigil. Untuk mengurangi rasa dinginnya, Angel membeli segela kopi di kafe dekat sekolah. Tapi saat ia berjalan menuju tempat tadi, tiba-tiba ia menabrak seseorang. “Oh, maaf,” dengan refleks ia berkata sambil melihat orang tersebut. “Tak apa,” balasnya. Dan tahukah siapa yang Angel tabrak? Benar, ia menabrak Skandar Keynes. Tak bia digambarkan bagaimana perasannya aat ini.
            “Apa kau murid di sini?” Tanya Skandar tiba-tiba. “Tidak, aku datang dari Indonesia,” balas Angel. “Bagaimana kalau kita ke kafe, kau harus membeli kopi lagi,” katanya sambil tertawa. Serasa teman dekat, mereka berdua berjalan menuj kafe tadi.
            “Kau datang dari Indonesia?” Tanya Skandar saat mereka sedang duduk di meja sambil meminum kopi. “Iya, dank au haru tau kalau aku penggemarmu, aku Skandarian,” begitulah Skandar menyebut fansnya. “Benarkah, kalau begitu aku akan menemanimu untuk mengetahui kota London lebih jauh lagi, kau mau?” tanya Skandar. “Baiklah kalau begitu,” jawab Angel.
            Sayangnya mereka hanya pergi sampai pukul 5 sore. Sebenarnya Angel ingin lebih lama lagi bersamanya. Tapi jam 8 malam nanti, ia harus pergi ke bandara. “Kenapa gak dari kemarin ketemu sih?” Celetuk Angel dalam hati.
            “Ok sampai jumpa…….” Kalimatnya terhenti. “Angel” kata Angel melanjutkan. “Iya, maaf aku tidak tau namamu,” kata Skandar. “Tak apa, tapi maaf malam ini aku harus kembali ke Indonesia.” Kata Angel sedih. “Benarkah, kalau begitu senang bertemu denganmu Angel,” kata Skandar sambil berjalan pulang. “Senang bertemu denganmu juga,” balas Angel. Mungkin di satu sisi Angel merasa sedih, tapi di sisi lain, ia sangat senang bisa bertemu Skandar meski hanya sebentar.
            Dan di Jakarta nanti, jika kau bertemu Angel dan bertanya “Apa hal yang paling dia sukai?” Dengan lantang dan penuh senyum, Angel akan menjawab, “ONE DAY WITH SKANDAR KEYNES.

Jumat, 21 Oktober 2011

RESENSI...


      
Judul                           : Ilmu Pengetahuan Ajaib bukan?
Pengarang                   : Vicki Coob & Kathy Darling
Penerbit                       : Venus
Tahun Terbit                : Cetakan pertama, Februari 2008
Kota Terbit                  : Yogyakarta
Jumlah Halaman          : viii + 120



Ilmu Pengetahuan Ajaib bukan ?


            Vicki Coob dan Kathy Darling ialah warga Negara Amerika Serikat yang mendapat gelar sarjana muda dalam bidang Ilmu Pengetahuan. Mereka berdua telah terlibat dalam banyak buku anak-anak selama bertahun-tahun sebagai penulis dalam bidang Ilmu Pengetahuan. Buku Vicki Coob yang sangat popular ialah, “Arts and Crafts You Can Eat, Magic Naturally !, dan Science Experiments You Can Eat.” Sedangkan Kathy Darling selain menulis buku anak-anak , ia juga suka menulis buku-buku dewasa.

Buku ini sendiri ditulis agar anak-anak dapat mempelajari Ilmu Pengetahuan, terutama fisika dan matematika dengan lebih mudah melalui rumus dan trik-trik yang ada di buku ini. Seperti trik yang membuat orang tidak bias mematahkan sebatang korek api, lalu menyobek selembar kertas menjadi tiga bagian, bahkan membuat seseorang tidak bias menyedot air dari kaleng, dan masih banyak lagi trik yang bias dipelajari dari buku ini. Resensi ini dibuat pula agar pembaca lebih mudah mengenal buku ini tanpa harus membaca seluruh isi buku.

Tak hanya trik-trik dan rumus saja yang bias kita temukan dalam buku ini. Kita juga bisa mengetahui bagaimana pengunaan cerdik gravitasi, gaya-gaya yang menipu, sifat ganda matematika, perangkap energi, permainan pikiran dan tubuh, serta perangkap-perangkap yang mungkin dan tantangan-tantangan yang cerdik. Dengan itu, kamu bisa mengetahui hal-hal ganjil yang ada di kehidupan ini. Ajaib bukan?


Untuk mempermudah anak-anak dalam mempelajari Ilmu pengetahuan di buku ini, semua trik dan rumus juga pembahasan lain telah disajikan dalam kalimat yang sangat mudah dipahami oleh anak-anak. Selain itu, trik-trik dalam buku ini dapat dilakukan bersama sebagai permainan keluarga. Itu semua berfungsi agar semua hal yang barangkali dianggap sulit dapat dengan mudah dimengerti.

Dan menurut saya, buku ini sangat bagus untuk dibaca, terutama bagi anak-anak. Karena di buku ini banyak hal-hal ajaib yang tadinya tidak kita ketahui, padahal semua hal itu sudah sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, senangilah Ilmu Pengetahuan, karena nanti semua ilmu itu akan berguna suatu saat.

           

Minggu, 16 Oktober 2011

# Jessie J - Price Tag #

Seems like everybody’s got a price
I wonder how they sleep at night
When the sale comes first and the truth comes second
Just stop for a minute and smile

Why is everybody so serious?
Acting so damn mysterious
You got your shades on your eyes and your heels so high
That you can’t even have a good time

Everybody look to their left
Everybody look to their right
Can you feel that? Yeah
We’ll pay them with love tonight

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

We need to take it back in time
When music made us all unite
And it wasn’t low blows and video hoes
Am I the only one gettin’ tired?

Why is everybody so obsessed?
Money can’t buy us happiness
Can we all slow down and enjoy right now
Guarantee we’ll be feelin’ alright

Everybody look to their left
Everybody look to their right
Can you feel that? Yeah
We’ll pay them with love tonight

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

Yeah, yeah, well, keep the price tag and take the cash back
Just give me six strings and a half stack
And you can keep the cars, leave me the garage
And all I, yes, all I need are keys and guitars

And guess what, in 30 seconds I’m leaving to Mars
Yes, we leaving across these undefeatable odds
It’s like this man, you can’t put a price on life
We do this for the love, so we fight and sacrifice every night

So we ain’t gon’ stumble and fall, never
Waiting to see, a sign of defeat, uh uh
So we gon’ keep everyone moving their feet
So bring back the beat and then everybody sing, it’s not about

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

Yeah, yeah
Oh, forget about the price tag

Senin, 31 Oktober 2011

"Taylor Swift - Today Was A Fairytale"

Today was a fairytale, you were the prince
I used to be a damsel in distress
You took me by the hand, and you picked me up at six
Today was a fairytale, today was a fairytale

Today was a fairytale, I wore a dress
You wore a dark gray t-shirt
You told me I was pretty when I looked like a mess
Today was a fairytale

Time slows down whenever you're around
But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there

It must have been the way
Today was a fairytale
It must have been the way
Today was a fairytale

Today was a fairytale
You've got a smile that takes me to another planet
Every move you make, everything you say is right
Today was a fairytale

Today was a fairytale
All that I can say is now it's getting so much clearer
Nothing made sense until the time I saw your face
Today was a fairytale

Time slows down whenever you're around
Yeah yeah

But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there

It must have been the way
Today was a fairytale
It must have been the way
Today was a fairytale

Time slows down whenever you're around
I can feel my heart, it's beating in my chest
Did you feel it?
I can't put this down

But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there
It must have been the way

But can you feel this magic in the air?
It must have been the way you kissed me
Fell in love when I saw you standing there

It must have been the way
Today was a fairytale
It must have been the way
Today was a fairytale
Today was a fairytale

Sabtu, 29 Oktober 2011

♥ Pic of Skandar ♥






 Ini pic pic terbarunya skandar, kalo mau yg lebih lengkap bisa diliat di twitter acc @TheSkandarians :)

Taylor Swift - Back To December

I'm so glad you made time to see me.
How's life? Tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been good, busier than ever,
We small talk, work and the weather,
Your guard is up and I know why.

'cause the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind
You gave me roses and I left them there to die.

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night",
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you.
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right
I go back to December all the time.

These days I haven't been sleeping
Staying up playing back myself leavin'
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times,
I watched you laughing from the passenger side.
Realized that I loved you in the fall

Then the cold came, the dark days when fear crept into my mind
You gave me all your love and all I gave you was "Goodbye"

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night".
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time.

I miss your tanned skin, your sweet smile, so good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming,
If we loved again I swear I'd love you right...

I'd go back in time and change it but I can't.
So if the chain is on your door I understand.

But this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night"
And I go back to December...
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I'd realize what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I'd go back to December, turn around and change my own mind

I'd go back to December all the time.
All the time

Justin Bieber - Mistletoe

It's the most beautiful time of the year
Lights fill the streets spreading so much cheer
I should be playing in the winter snow
But I'mma be under the mistletoe

I don't want to miss out on the holiday
But I can't stop staring at your face
I should be playing in the winter snow
But I'mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

Everyone's gathering around the fire
Chestnuts roasting like a hot July
I should be chillin' with my folks, I know
But I'mma be under the mistletoe

Word on the street santa's coming tonight,
Reindeer's flying through the sky so high
I should be making a list, I know
But I'mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

The wise men follow the stars (The wise men follow the stars)
They way I followed my heart
And it led me to a miracle

Don't you buy me nothing (don't you buy me nothing)
I am feeling one thing, your lips on my lips
There's a very, Merry Christmas

It's the most beautiful time of the year
Lights fill the streets spreading so much cheer
I should be playing in the winter snow (I know)
But I'mma be under the mistletoe

I don't want to miss out on the holiday
But I can't stop staring at your face
I should be playing in the winter snow
But I'mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

(Kiss me underneathe the mistletoe)
Kiss me underneathe the mistletoe
(Show me baby that you love me so)
Oh, oh, oh, oh, oh
Oh, oh, oh, oh, oh

(Kiss me underneathe the mistletoe)
Kiss me underneathe the mistletoe
(Show me baby that you love me so)
Ohhh, ohhh,
Mmmm

Rabu, 26 Oktober 2011

Epitaf bagi Sebuah Alibi

  
Jam meja memekik-mekik membangunkan Flayya. Tangannya yang selicin pualam itu bergerak spontan hendak mematikan alarm, melanjutkan kembara mimpi dari ranjang kamar apartemennya yang asri. Namun sel-sel otaknya mengingatkan ada pergantian jadwal siaran, sehingga dia harus siap di studio dalam waktu 60 menit ke depan. Badan lampainya melayang turun menuju kamar mandi, sembari menanggalkan secuil busana yang masih tersangkut di ranum raga.
”Astaga!” pekik Fla saat melihat lidahnya di cermin. Daging lembut merah muda itu dipenuhi kerumunan ulat yang menggeliat. Isi perutnya bergolak, memberontak dalam semburan brutal yang mengubur wastafel putih gading di depannya menjadi entah apa warnanya. Dibukanya keran air panas sebesar-besarnya untuk mengusir anyir. Dipandanginya lagi cermin. Jumlah ulat tak berkurang di mulutnya, terus menggeliat. Disambarnya jubah mandi. Kedua kaki lancipnya berlari menuju klinik 24 jam di lingkungan apartemen.
Di tempat lain, setengah jam bermobil jauhnya dari klinik, Romero sang legislator sudah semalaman begadang menyempurnakan daftar pertanyaan dengar pendapat yang akan ditayangkan langsung televisi swasta tempat Flayya bekerja. Sebagai anggota dewan yang lebih sering tampil di layar infotainment ketimbang menghadiri rapat komisi, Rom sangat paham bahwa acara ini sebuah kesempatan emas untuk menyepuh popularitas.
Tiba-tiba ujung matanya menangkap gerakan aneh di bibir cangkir kopi. Kedut seekor ulat tengah berjuang mengangkat tubuhnya yang gendut. Tak percaya, Rom melongok isi cangkir kopi luwak itu.
Badannya sontak menggigil: isi cangkir tak ubahnya sauna ulat. Rom memasukkan jari telunjuk ke dalam mulutnya, baru menyadari ada kedutan yang sama di sana. Dengan panik diambilnya ponsel, menekan tombol panggilan cepat. Tak ada jawaban yang diharapkan dari seberang. Rom mengetik pesan pendek, dengan degup jantung melebihi kecepatan mobil dinasnya melesat di jalan tol.
***
Dokter juga tak bisa memberikan diagnosis akurat penyakit Fla, selain menebar sejumlah dugaan. ”Penyebabnya bisa dari makanan, infeksi lingkungan, atau akibat kontak mulut dengan orang lain yang sedang terjangkit,” katanya seperti mengutip buku teks. Kalimat itu sudah cukup membuat Fla melakukan kalkulasi, (1) Dari makanan jelas mustahil. Semalam dia makan bersama tiga narasumber tayangan talk show yang dipandunya di studio, dan tak ada kabar mereka sakit. (2) Terjangkit infeksi lingkungan juga tak mungkin, sebab sehabis siaran dia langsung pulang. Atau lebih tepatnya, diantar pulang tanpa mampir ke mana pun.
Jadi… mungkinkah?
Dada mancung Fla bergemuruh. Pandangannya menyusuri layar ponsel, menemukan notifikasi pesan pendek yang belum sempat dibacanya: dari Rom.
Luv, kauy ta akn percya. Tem ui ku @ Medici Int’l hosptl. Soon!
Sebuah pesan pendek yang hancur lebur dan meledakkan cemas: Mungkinkah Rom juga terjangkit? Atau justru dirinya yang terinfeksi oleh lelaki beranak dua dari dua istri berbeda itu? Mereka memang sempat bertukar saliva dalam beberapa menit yang bergelora sebelum berpisah, ketika Rom mengelus perutnya semalam.
Ponselnya kembali berdenting memberitahu pesan masuk yang baru. Dari Sekretariat Redaksi tempatnya bekerja:
Mbak Fla, pak Muiz terkena infeksi mulut serius. Juga mas Gazi & mbak Aline. Pemred bilang mbak segera check-up. Ambil cuti dulu.
Sinting! Muiz adalah Produser Eksekutif dan Gazi juru kamera. Dengan keduanya Fla tak pernah memiliki hubungan asmara. Lalu, bagaimana pula Aline, asisten produser yang jarang bicara, bisa terjangkit penyakit serupa?
Dua jam kemudian televisi berlomba-lomba memberitakan stop press yang tak lazim: penyakit misterius menyerang mulut warga.
Ada yang memberitakan heboh di sebuah TK, ketika para bocah yang antre makan menjerit ngeri melihat tempat makan mereka dipenuhi ulat yang sempat mereka kira potongan cakwe. Tak satu pun dari mereka yang tahu bahwa bencana pagi itu dimulai dari rumah Bagas, anak Muiz, yang sempat tak mau sarapan kecuali disuapi sang ayah.
Kanal TV lain mewartakan kegemparan di sebuah kampus ketika dari mulut pengajar Filsafat Politik berhamburan ulat yang membuat banyak mahasiswi pingsan ketakutan. Saluran televisi tempat Fla bekerja menyajikan tayangan paling mencekam: Guru Kalip sekarat di ranjang rumah sakit. Padahal semalam, Guru Kalip masih bersemangat dalam acara talk show berjudul ”Mengupas Akar Korupsi Massal dan Erosi Moral” yang dipandu Flayya.
Merosotnya kesehatan Guru Kalip membuat seluruh saluran televisi membatalkan acara yang sudah mereka programkan. Tak ada siaran langsung dengar pendapat dari gedung Parlemen, karena Guru Kalip adalah guru dari semua guru yang pernah mengajar anggota Dewan. Ketika konflik sosial pecah di beragam tempat, Guru Kalip juga yang menjadi tumpuan akhir banyak pihak, hingga tak sedikit yang menjulukinya sebagai ’Mercusuar Nurani Bangsa’.
Awak media massa berlomba-lomba mewawancarai lusinan dokter ahli untuk mendapatkan informasi akurat tentang penyakit Guru Kalip. Apalagi setelah dari menit ke menit, rumah sakit terus kebanjiran pasien dengan gejala serupa di bagian mulut.
Dua jam sebelum mentari bertengger di pucuk hari, muncul keterangan resmi dari Wali Negeri bahwa bencana nasional sedang terjadi. Warga dianjurkan tetap di rumah, mengikuti perkembangan keadaan melalui televisi dan sebuah situs web.
Keadaan Guru Kalip kian memburuk. Lidahnya sudah membusuk sampai ke pangkal. Tim dokter memutuskan, lidah itu harus dibuang. Guru Kalip menolak dengan alasan yang membuat alis para dokter melengkung keheranan. ”Ulat-ulat itu juga hamba Tuhan yang harus disayangi dengan cinta sejati. Mereka tak boleh dibunuh semena-mena. Pasti ada alasan mengapa Tuhan menempatkannya di lidah saya, seperti Tuhan pernah menempatkan mereka bertahun-tahun di kulit Ayub manusia mulia.”
”Apa maksudnya?” tanya wartawan yang merekam wajah Sang Guru dari kejauhan, karena jijik dan mual melihat gerombolan ulat yang seakan tak ada habisnya di dalam mulut tua yang, anehnya, selalu tersenyum itu.
”Kebenaran akan mengungkapkan dirinya sendiri,” ujar Guru Kalip. Sesaat kemudian jiwanya bercerai dari badan.



Kepanikan langsung menggila karena dokter terahli pun masih belum tahu wabah yang terjadi. Wartawan yang mewawancarai istri Guru Kalip hanya mendapatkan jawaban singkat ”Ulat-ulat itu baru muncul kemarin, setelah pagi harinya Guru Kalip bertemu empat mata dengan Wali Negeri,” jawab sang istri.
Tiga jam berikutnya pemakaman Guru Kalip dimulai dengan tembakan salvo dan rangkaian acara kenegaraan. Wali Negeri menyampaikan belasungkawa yang disiarkan langsung oleh seluruh saluran televisi. ”Hari ini kita kehilangan sosok luar biasa yang selalu jujur dalam bicara dan bertindak. Negeri kita karam dalam duka mendadak yang lebih perih dari segala pedih penyebab sedih,” katanya dengan ekspresi seperti sedang berdeklamasi.
”Yang membuat saya, Wali Negeri, lebih bersedih hati adalah karena munculnya desas-desus bahwa penyakit misterius Guru Kalip muncul beberapa saat setelah Guru bertemu empat mata dengan saya. Akibatnya, muncul tuduhan-tuduhan tak bertanggung jawab bahwa sayalah yang sebenarnya membuat Guru Kalip jatuh sakit. Saya nyatakan itu tidak benar!” ujar Wali Negeri dengan suara menggelegar. ”Itu fitnah tak bertanggung jawab!”
Flayya yang sudah tergolek lemah di ranjang rumah sakit terbelalak ketika melihat seekor ulat melayang dari mulut Wali Negeri yang sedang merintih sedih, ”Baiklah saya ungkapkan di sini, di hadapan rakyat yang saya cintai, bahwa yang saya sampaikan kepada Guru Kalip hanyalah imbauan agar selalu menyampaikan kebenaran setiap saat, di setiap tempat.”
Tiga ekor ulat mendadak nemplok di layar televisi. Mengira dirinya berhalusinasi, Fla memindahkan saluran ke kanal berbeda dan melihat Wali Negeri sedang mengepalkan tangan dengan suara membahana. ”Hal terpenting yang saya sampaikan kepada Guru Kalip adalah untuk terus mengingatkan masyarakat bahwa hukum dan keadilan harus dijunjung tinggi, meski harus mengorbankan keluarga dan orang yang kita cintai!”
Puluhan ulat berukuran besar dan kecil terus beterbangan dari mulut Wali Negeri selama dia bicara, semakin memenuhi layar televisi yang hanya menyisakan sedikit bidang bersih.
Marah dan jijik melihat ulat-ulat terus menggeliat ke mana pun dia memindahkan saluran, Fla hampir mematikan televisi ketika melihat sebaris teks berjalan: Legislator Romero meninggal dunia dengan gejala yang sama seperti dialami Guru Kalip.
Mata perempuan seindah mutiara itu langsung membasah, hatinya berdarah. Ingin rasanya dia berteriak menuntut kepada Tuhan agar kekasihnya kembali dihidupkan. Tetapi ulat-ulat laknat di dalam mulutnya yang terus menggeliat sudah mengunyah lebih dari separuh lidahnya. Dia tak bisa lagi berkata-kata mesti begitu ingin.
Dicobanya lagi untuk mengeluarkan suara. Namun yang datang hanyalah kenangan saat Romero mengelus perutnya semalam. ”Setelah anak kita ini lahir Fla, hanya kau satu-satunya perempuan yang tercatat dalam akta nikahku. Guru Kalip akan memimpin pernikahan kita, dan Wali Negeri sudah bersedia menjadi saksi. Tidakkah itu menjadikanmu sebagai perempuan paling berbahagia di muka bumi ini, Cinta?”

"Omegle with Orang ALGERIA"

You: hi
Stranger: hi
Stranger: how are u ?
You: fine, where are you from?
Stranger: Algeria
Stranger: & u?
You: indonesia, f/m?
Stranger: m
Stranger: u ?
You: f, what's your name?
Stranger: Yasser
Stranger: & u ?
You: dini, do you want to chat with me?
Stranger: yes , why not !!
Stranger: so
Stranger: any more question !!
You: do you know Indonesia?
Stranger: mmm no
Stranger: i just know the name
Stranger: of it
Stranger: eheh
Stranger: okey
Stranger: so talk me about Indonecia !!
You: okay,
You: i live in jakarta
You: hometown of indonesia
Stranger: cool
You: do you want to come to Indonesia?
Stranger: yep , why not
Stranger: when i'll hav money
Stranger: !!
You: okay, do you know bali?
Stranger: bali !!
Stranger: what is that !!
You: it's very beatiful, many tourists come to bali
Stranger: nop
Stranger: i dont know it
You: like from USA, and the other,
Stranger: ah ok good :)
Stranger: eheh what u wanna talk about ?
You: i want to tell you about indonesia,
Stranger: great okey
Stranger: ok i am listning
You: hmmm. in jakarta you can find a speial food,
You: special
Stranger: mmm good
Stranger: and what is it ???
You: the name is "Kerak Telor"
Stranger: ok i'll see it*
You: in google?
Stranger: yes
You: do you find it?
Stranger: ymmm it look delicious
Stranger: yess
Stranger: how u make it
Stranger: i mean from what !!
You: it's made from egg
You: and some flour, i don't know exatcly
Stranger: wow
You: but it's very delicious
Stranger: great
Stranger: i wanna eat it one day ^^
You: great,
You: indonesia also have many culture
You: like a traditional dance
You: you want to know that?
Stranger: yess sure
You: too many dance, so i will tell you just one,
You: like "Tari Kecak"
Stranger: ok
Stranger: i'll see it
You: it comes from bali again
Stranger: yes
Stranger: this is it !!
Stranger: http://www.youtube.com/watch?v=OExnkh4hxcE ??
You: you must lnowthey play their eyes to play this dance
You: you must know
Stranger: mmm ok
You: do you want to know more?
You: you can ask to me
Stranger: ok
You: tell me your question, i will answer it,
Stranger: mmmm
Stranger: how about
Stranger: what u like in life !!
You: i like jakarta,
Stranger: how about music , movies , study ....!
You: i love music of indonesia,
You: the name is "dangdut"
Stranger: okey
Stranger: give me ur favourit music !!
You: too many if i mention it
Stranger: ok
You: i want to tell you again about indonesia,
You: cause i've homework to chat about indonesia
You: pleasee
Stranger: ok ok ok
Stranger: i am here listning
Stranger: hey mmm if u want we will talk in msn !!
Stranger: ok !!
You: i don't understand with msn
You: we can chat in here,
Stranger: ok ok
Stranger: i am here
Stranger: eheh so tell me about it
Stranger: i am listning
You: you can find a doll in indonesia, exactly Jakarta
You: it's big, the name is "Ondel-Ondel"
Stranger: great
You: it's use if we have an event
Stranger: cool
Stranger: i see it now
You: okay
Stranger: it is good
You: yeah, of course,
You: sorry but i must leave now
You: nice to meet you
Stranger: ahjhhh
Stranger: mm okey
Stranger: nice to meet you too ^^
Stranger: take care of ur self
Stranger: good luck :)

Satu Hari Bersama Skandar Keynes ( One Day With Skandar Keynes )


Jderr !! Petir menyambar keras di telinga Angel. Wajahnya tak terlihat kaget sama sekali. Harusnya mala ini Virgo datang ke rumahnya. Virgo dan Angel memang sudah lama berteman. Dan malam ini acara tersebut gagal total. Angel lari ke kamar dan tidur di ranjang yang dipenuhi majalah-majalah. “Virgo jahat, masa cuma karna hujan dia gak datang.” Celetuk Angel.
            Di kamar Angel cuma bisa diam dan melamun sambil memikirkan Virgo. Tak sengaja poster Skandar Keynes miliknya terjatuh dari ranjang. Saat melihat poster itu seakan kemarahannya padam. “Skandar,” tanpa aba-aba Angel buka suara. “Pingin banget ngeliatwajah aslinya, pasti ganteng,” lanjut Angel. Angel memang nge-fans banget sama Skandar. Cowok kelahiran London ini gampang banget bikin Angel terpaku. “Tapi impossible banget gue bisa ketemu ama dia,” katanya tegas. Dilemparnya poster itu dan ia pun tidur.
*
            Di kelas, Angel duduk sebangku dengan Fero. Fero adalah anak orang kaya yang manja. Dan buruknya lagi dia cewek ternorak di kelas. Setiap ada hal baru, dia langsung teriak-teriak gak jelas di depan kelas. Fero sendiri tidak sadar bahwa teriakannya itu membuat sakit kepala. Baru dibicarakan, Fero langsung teriak-teriak, “Temen-temen tau gak? Aku mau ke Korea lo, ketemu SuJu.” Angel langsung kaget,”Hah? Korea? Enak banget,” ucapnya dalam hati.
            Saat bel istirahat berbunyi, Angel pergi menuju pohon mangga di depan kantin. Di sana Angel melihat Virgo datang menghampirinya. “Yah Virgo, apa sih maunya?” celetuk Angel.
            “Hai Angel,” sapa Virgo. Tak ada balasan dari Angel. Bukannya Angel marah dengan Virgo, ia hanya masih memikirkan impiannya untuk pergi ke London. “Bisa minta bantuan?” tiba-tiba Angel bicara. “Apa?” balas Virgo. “Kamu iri ya sama Fero, kamu juga ingin ke luar negeri seperti Fero kan?” lanjutnya. Angel hanya bisa mengangguk. Virgo sendiri sudah tahu kalau Angel ingin pergi ke London. Bel masuk pun berbunyi, dan pertemuan singkat itu terhenti begitu saja. “Sudah sana masuk,” kata Angel sambil pergi meninggalkan Virgo.
*
            Angel selalu berusaha membujuk mamanya agar ia bisa sekolah di Universitas Cambridge, dan bisa bertemu Skandar disana. Sayangnya, semua usaha itu tak membuahkan hasil.
            “Sudahlah, aku bukan orang kaya seperti Fero yang bisa pergi kemana pun ia mau,” gerutu Angel sambil berjalan ke kamarnya. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Dan di depan pintu sudah berdiri Virgo sambil membawa sebuah majalah.
            Di ruang tamu Angel, mereka berbicara. Dari awal kedatangan Virgo, Angel sudah curiga dengan majalah yang dibawa Virgo. “Apa yang kau bawa?” Tanya Angel. “Ini majalah yang bisa membantumu ke London,” jawabnya.”London?” telinga Angel terbelalak mendengarnya. Saat senyum itu datang, kekecewaan juga datang menghampiri.”Bagaimana bisa?” Tanya Angel kecewa. “Kau hanya perlu mengumpulkan 20 kupon majalah ini,” jawab Virgo semangat.
            20 kupon itu tidak sedikit, lagipula Angel takpunya majalah seperti Virgo. Yang ia punya hanya majalah yang semua isinya Skandar Keynes. “Itu gak mungkin Virgo,” ucap Angel sedih. “Tenang aku punya 10 kupon, kau hanya perlu mengumpulkan 10 lagi,” jawabnya. 10 kupon bagi Angel itu hal yang tidak terlalu sulit. Mungkin , Angel masih bisa mengumpulkan uang untuk membeli 10 majalah tersebut.
*
            Malam harinya di sebuah toko buku Angel mencari majalah berjudul SPORT milik Virgo. Setelah menemukannya, Angel melihat harga majalah itu. “100.000 untuk 10 majalah, tidak terlalu mahal bagiku,” ucap Angel senang. Di sela-sela kegembiraanya itu, Angel sempat berfikir, apakah ia bisa seberuntung itu? Hanya dengan kupon ia bisa pergi ke London. Dan pasti, tak hanya Angel yang melakuikan hal seperti ini.
            “Apa gak usah beli ya?” kata Angel ragu. “Beli aja deh, bodo mau dapet apa enggak,” lanjutnya. Semalaman, Angel tak bisa tidur. Ia sibuk menggunting kupon yang ada di majalah tadi. Pikirannya kini tak jauh dari London, seakan itu adalah rumah keduanya.
            Handphone Angel tiba-tiba berbunyi, “Virgo! Pas banget, halo go,” sapa Angelmemulai pembicaraan. “Udah dapet kuponnya?” Tanya Virgo. “Udah, besok antar aku ke kantor pos ya?” jawab Angel. “Oke teman,” kata Virgo sambil mematikan telfonnya. “Hah? Dimatiin? Kan masih mau nanya,” ucapnya sedih. Pikirannya kini semakin tak karuan.diambilnya selimut dan Angel pun tertidur.
*
            Keesokan harinya, mereka berdua berkumpul di kantor pos. saat ingin masuk, tiba-tiba Angel bicara, “Go apa aku bisa seberuntung itu, kan bukan Cuma aku yang ngelakuin hal kayak gini.” “Udah yakin aja,” balas Virgo yakin.
            Bagi Angel yakin itu gak cukup. Pemenangnya pasti diundi, dan itu butuh suatu keberuntungan. Jika dia gak beruntung, perjuangaanya selama ini sia-sia. “Tapi kan mencoba tidak ada salahnya,” celetuk Angel tiba-tiba. Anggapan itu kini membuatnya yakin bahwa keberuntungan akan jatuh padanya.
            Di dalam kantor pos sangat ramai, dan mereka semua adalah orang-orang yang punya tujuan sama seperti Angel. “Gila,rame banget, gimana biusa menang?” ucapnya kecewa. Pesimis sudah ada dalam dirinya. Seakan ia tidak yakin bahwa ia bisa menang. Wajahnya tegang, dan mulutnya mendadak bisu.
            “Angel udah tenang,” Virgo menenangkan. Tapi mau tidak mau ia harus memberanikan diri untuk mengirim kupon tersebut.
            “Ayo pulang, lusa kita lihat pengumumannya,” kata Virgo. “Aku gak yakin go, mending niat itu aku lupain aja,” balasnya kesal. “Eh jangan, udah optimis aja,” kata Virgoi lagi. Mau gimana lagi, Angel hanya bisa menunggu pengumuman itu.
*
            Dua hari kemudian, saat pengumuman itu tiba. Keadaan Angel tak berubah sama sekali. Virgo kembali menjemput Angel di rumahnya. Sekarang mereka bersiap menuju kantor pos. “Udah siap Angel?” Tanya Virgo. “Sedikit,” jawab Angel ragu. “Optimis ya, pasti menang kok,” balas Virgo.
            Kini mereka sudah sampai. Keadaanya masih sama seperti dua hari lalu, ramai sekali. “Aku tak bisa melihat kertas itu, ramai sekali disini,” kata Angel. “Tunggu ya, aku akan melihatnya,” balas Virgo.  “Baiklah.” Tapi disaat Angel merasa ragu akan pengumuman itu, terdengar teriakan yang memanggil namanya. “Angel, Angel, kau menang Angel, kau orang yang beruntung itu,” teriak Virgo dari jauh. “Aku menang?” kata Angel pada Virgo. Virgo mengangguk sambil tersenyum. Inikah yang namanya keberuntungan? Keajaiban? Atau hanya kebetulan? Pikirannya kini makin tak karuan.
”Terima kasih Virgo, tapi kapan aku berangkat?” Tanya Angel. “Minggu depan,” balasnya lagi. Angel masih belum bisa percaya kalau sebentar lagi ia akan bertemu Skandar, rasanya senag sekali. Tapi, bagaimana caranya Angel membalas kebaikan Virgo. Mungkin ia akan memikirkannya sepulang dari London.
*
            Seminggu telah berlalu, kini saatnya Angel pergi menuju London. Ditemani Virgo dan keluarganya, mereka berangkat ke bandara. Dan setibanya disana, Angel masih harus menunggu 1 jam lagi, karena pesawat berangkat pukul 10 pagi, dan ia tiba pukul 9 pagi.
            Satu jam pun telah berlalu, “Aku harus berangkat,” kata Angel sedih. “Hati-hati ya,” kata papa dan mama. “iya,” balas Angel. “Semoga bertemu Skandar ya,” ucap Virgo tersenyum. “Iya, pasti,” balas Angel. Sekarang Angel sudah ada di dalam pesawat. Perjalanan ke London memakan waktu sekitar 10jam. Waktu yang sangat lama, dan hiburan sangat sulit dicari disini.
            Tak lama pesawat pun lepas landas. Angel tak tau harus apa, ia hanya memandangi foto Skandar yang dibawanya. “Skandar Keynes, dia pemeran Edmund Pevensie di film Narnia. Film yang terkenal dengan Aslan sebagai peran utama,” itu cerita Angel kepada teman sebelahnya yang juga orang Indonesia. Namanya Rizka, bebeda dengan Angel, ia pergi ke London untuk meneruskan sekolahnya. Beruntunglah ada Rizka, tapi jika Rizka sedang malas bicara, Angel akan berusaha tidur ampai ia tiba di London.
*
            Pesawat akhirnya mendarat di airportLondon. Saat tiba di London, ternyata disana baru pukul 12 siang. “Seperti inikah London?” Tanya Angel kagum. “Kotayang selama ini aku impikan ada di depan mataku,” katanya dalam hati. Tiba di bandara, Angel menuju Sun Shine Hotel, hotel ini letaknya tak jauh dari Cambridge, dan hotel itu akan menjadi rumah sementara Angel.
            Hari pertama itu, Angel masih merapikan barang-barangnya. Serasa orang sibuk ia sampai lupa makan dan juga memberi kabar pada Virgo. Yang ada di otaknya sekarang Cuma Skandar, Skandar, dan Skandar.
            “Tapi London kan luas, Cambridge juga, apa bisa ketemu?” celetuk Angel tiba-tiba. Rasa putus asa memang sudah menghantui dirinya. Tapi apa daya Angel terlalu senang saat di Jakarta, hingga lupa akan hidupnya di London. Karena kita tidak akan tahu bagaimana nasib kita di negeri orang.
            “Lebih baik aku keluar mencari udara segar,” kata Angel yakin. Itu lebih baik daripada hanya berdiam diri di kamar. Angel juga harus beradaptasi dengan iklim London yang saat ini sedang dingin. “Mungkin aku harus membeli mantel,” jelasnya. Saat berjalan menuju toko, ia melihat seseorang yang tidak asing di matanya, sedang berdiri di halte bus.
            “Skandar!” tanpa perintah ia mendadak bicara. “Itu benar-benar Skandar, aku melihatnya sendiri,” lanjutnya. Di saat ia terpaku melihat Skandar, senyuman kandar mengarah padanya. ”Apa ini mimpi?” katanya sambil mencubit pipi. “Ini sungguhan ia tersenyum padaku.” Pipi Angel langsung memerah. Ia seakan tak bias bergerak sama sekali. Niatnya pergi ke toko mantel mungkin akan tertunda.
            Tiin…..tiin…tiiin. Suara klakson mobil itu menyadarkan Angel dari lamunannya. Langkah kakinya berjalan mundur menuju tepi jalan. Sepertinya Angel ingin menghampiri Skandar, tapi ia malah melamun di tengah jalan. “Sudahlah aku harus ke toko mantel,” katanya tegas.
            Tanpa basa-basi Angel segera pergi, karena udara disini semakin lama semakin dingin. Tapi di BARBARA SHOP, toko mantel yang didatangi Angel, suhunya sangat hangat. Dengan mudahnya Angel segera memilih mantelnya. “Modelnya bagus sekali, mungkin saat kubawa ke kelas, Fero akan iri padaku,” katanya sambil tertawa kecil.
            Setelah mendapatkan mantelnya, Angel menuju CAFETARIA untuk membeli makan malam. Sepertinya hari ini Angel hanya akan beristirahat dan menikmati kota London. Baru 2 hari kemudian Angel akan berusaha mencari Skandar. Dan besok ia akan memulainya.
*
            Dihari keduanya, Angel bangun sangat pagi. Sebab hari ini ia harus menjalankan misinya. “Ini hari keduaku, aku harus bertemu Skandar dengan cara apa pun,” katanya semangat. Kali ini, Angel harus memakai mantelnya, kalau tidak ia bisa mati kedinginan.
            Tujuan pertama Angel ialah rumah Skandar. Rumahnya terletak di daerah Highbury, London. Karena tidak tahu angkutan umum di London, Angel terpaksa naik taksi untuk pergi ke sana. “Berapa yang harus saya bayar?” Tanya Angel saat ingin membayar. “7 pounds sterling.” Jawab sang sopir. “Gila mahal banget, itu kan sama aja Rp 77.000,” katanya dalam hati. Setelah membayarnya, ia marah-marah sendiri di depan rumah Skandar. Itu karena uangnya habis untuk membayar taksi.
            Tanpa basa-basi, Angel segera memencet bel rumahnya. Rumah Skandar memang mewah tapi tidak terlalu berlebihan. Itu satu hal lagi yang membuat Angel suka pada Skandar. Tak lama, seorang satpam datang menghampiri Angel. “Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya. “Apa ini rumah Skandar?” Angel mulai bicara. “ Iya benar, ada apa?” Tanya satpam lagi. “Aku ingin bertemu dengannya, aku temannya,” Angel terpaksa berbohong. “Dia tidak di rumah, dia sedang sekolah,” jawab sang satpam. “Oh terima kasih,” kata Angel kecewa. Berarti sekarang uahanya sia-sia aja. Apalagi ia sudah membayar mahal untuk taksi tadi. Jika Angel pergi ke sekolah Skandar, uangnya takkan cukup. Jadi ia memutuskan untuk pulang ke hotel, dan naik taksi lagi tentunya.
            Di dalam taksi, Angel ingin sekali menangis meski air matanya tak bia keluar. Ia hampir putus asa, karena besok malam ia harus kembali ke Jakarta. Dan sampai sekarang ia belum bertemu Skandar. Tiba di hotel, ia segera pergi ke kamar sambil meratapi nasibnya. “Besok aku harus ke Cambridge, semoga Skandar ada di sana,” katanya yakin. Setelah itu, ia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan tertidur. Meski saat itu baru pukul 12.
*
            Hari ini hari terakhir Angel di London, karena nanti malam ia akan pulang ke Jakarta. Tentu waktu yang sangat singkat bagi kita, sebab kota seindah London hanya dinikmati dalam waktu 3 hari. Pasti kurang, dan Angel juga merasakan hal itu.
            “Aku berangkat jam 12 aja kali ya?” tiba-tiba Angel buka suara. “Mungkin aku takkan menunggu lama di Cambridge nanti,” lanjutnya. Jadi Angel hanya tidur di ranjang ambil menonton TV, itu pun hanya untuk mengisi waktu kosongnya.
            Jam sudah menunjukkan pukul 12. tapi Angel sudah bersiapdari jam 11 tadi. Sungguh orang yang tak bisa sabar. Dan kali ini, Angel juga harus naik taksi. Tapi biayanya tentu lebih murah, karena jaraknya tidak jauh dari hotel. Angel pun hanya perlu membayar 3 pounds sterling atau ekitar Rp 33.000. “Akhirnya uangku aman,” kata Angel tenang.
            Setibanya di Universitas Cambridge, Angel hanya bisa terpaku melihatnya. Kenapa? Karena ejak dulu ia ingin sekali sekolah di sini. “Lebih baik aku tunggu di luar saja,” katanya yakin. Sebab, jika Angel berusaha masuk, ia pasti akan diusir oleh satpam. Tapi udah 2jam menunggu, Skandar tidak muncul juga. Apalagi cuaca disana membuat tubuh Angel menggigil. Untuk mengurangi rasa dinginnya, Angel membeli segela kopi di kafe dekat sekolah. Tapi saat ia berjalan menuju tempat tadi, tiba-tiba ia menabrak seseorang. “Oh, maaf,” dengan refleks ia berkata sambil melihat orang tersebut. “Tak apa,” balasnya. Dan tahukah siapa yang Angel tabrak? Benar, ia menabrak Skandar Keynes. Tak bia digambarkan bagaimana perasannya aat ini.
            “Apa kau murid di sini?” Tanya Skandar tiba-tiba. “Tidak, aku datang dari Indonesia,” balas Angel. “Bagaimana kalau kita ke kafe, kau harus membeli kopi lagi,” katanya sambil tertawa. Serasa teman dekat, mereka berdua berjalan menuj kafe tadi.
            “Kau datang dari Indonesia?” Tanya Skandar saat mereka sedang duduk di meja sambil meminum kopi. “Iya, dank au haru tau kalau aku penggemarmu, aku Skandarian,” begitulah Skandar menyebut fansnya. “Benarkah, kalau begitu aku akan menemanimu untuk mengetahui kota London lebih jauh lagi, kau mau?” tanya Skandar. “Baiklah kalau begitu,” jawab Angel.
            Sayangnya mereka hanya pergi sampai pukul 5 sore. Sebenarnya Angel ingin lebih lama lagi bersamanya. Tapi jam 8 malam nanti, ia harus pergi ke bandara. “Kenapa gak dari kemarin ketemu sih?” Celetuk Angel dalam hati.
            “Ok sampai jumpa…….” Kalimatnya terhenti. “Angel” kata Angel melanjutkan. “Iya, maaf aku tidak tau namamu,” kata Skandar. “Tak apa, tapi maaf malam ini aku harus kembali ke Indonesia.” Kata Angel sedih. “Benarkah, kalau begitu senang bertemu denganmu Angel,” kata Skandar sambil berjalan pulang. “Senang bertemu denganmu juga,” balas Angel. Mungkin di satu sisi Angel merasa sedih, tapi di sisi lain, ia sangat senang bisa bertemu Skandar meski hanya sebentar.
            Dan di Jakarta nanti, jika kau bertemu Angel dan bertanya “Apa hal yang paling dia sukai?” Dengan lantang dan penuh senyum, Angel akan menjawab, “ONE DAY WITH SKANDAR KEYNES.

Jumat, 21 Oktober 2011

RESENSI...


      
Judul                           : Ilmu Pengetahuan Ajaib bukan?
Pengarang                   : Vicki Coob & Kathy Darling
Penerbit                       : Venus
Tahun Terbit                : Cetakan pertama, Februari 2008
Kota Terbit                  : Yogyakarta
Jumlah Halaman          : viii + 120



Ilmu Pengetahuan Ajaib bukan ?


            Vicki Coob dan Kathy Darling ialah warga Negara Amerika Serikat yang mendapat gelar sarjana muda dalam bidang Ilmu Pengetahuan. Mereka berdua telah terlibat dalam banyak buku anak-anak selama bertahun-tahun sebagai penulis dalam bidang Ilmu Pengetahuan. Buku Vicki Coob yang sangat popular ialah, “Arts and Crafts You Can Eat, Magic Naturally !, dan Science Experiments You Can Eat.” Sedangkan Kathy Darling selain menulis buku anak-anak , ia juga suka menulis buku-buku dewasa.

Buku ini sendiri ditulis agar anak-anak dapat mempelajari Ilmu Pengetahuan, terutama fisika dan matematika dengan lebih mudah melalui rumus dan trik-trik yang ada di buku ini. Seperti trik yang membuat orang tidak bias mematahkan sebatang korek api, lalu menyobek selembar kertas menjadi tiga bagian, bahkan membuat seseorang tidak bias menyedot air dari kaleng, dan masih banyak lagi trik yang bias dipelajari dari buku ini. Resensi ini dibuat pula agar pembaca lebih mudah mengenal buku ini tanpa harus membaca seluruh isi buku.

Tak hanya trik-trik dan rumus saja yang bias kita temukan dalam buku ini. Kita juga bisa mengetahui bagaimana pengunaan cerdik gravitasi, gaya-gaya yang menipu, sifat ganda matematika, perangkap energi, permainan pikiran dan tubuh, serta perangkap-perangkap yang mungkin dan tantangan-tantangan yang cerdik. Dengan itu, kamu bisa mengetahui hal-hal ganjil yang ada di kehidupan ini. Ajaib bukan?


Untuk mempermudah anak-anak dalam mempelajari Ilmu pengetahuan di buku ini, semua trik dan rumus juga pembahasan lain telah disajikan dalam kalimat yang sangat mudah dipahami oleh anak-anak. Selain itu, trik-trik dalam buku ini dapat dilakukan bersama sebagai permainan keluarga. Itu semua berfungsi agar semua hal yang barangkali dianggap sulit dapat dengan mudah dimengerti.

Dan menurut saya, buku ini sangat bagus untuk dibaca, terutama bagi anak-anak. Karena di buku ini banyak hal-hal ajaib yang tadinya tidak kita ketahui, padahal semua hal itu sudah sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, senangilah Ilmu Pengetahuan, karena nanti semua ilmu itu akan berguna suatu saat.

           

Minggu, 16 Oktober 2011

# Jessie J - Price Tag #

Seems like everybody’s got a price
I wonder how they sleep at night
When the sale comes first and the truth comes second
Just stop for a minute and smile

Why is everybody so serious?
Acting so damn mysterious
You got your shades on your eyes and your heels so high
That you can’t even have a good time

Everybody look to their left
Everybody look to their right
Can you feel that? Yeah
We’ll pay them with love tonight

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

We need to take it back in time
When music made us all unite
And it wasn’t low blows and video hoes
Am I the only one gettin’ tired?

Why is everybody so obsessed?
Money can’t buy us happiness
Can we all slow down and enjoy right now
Guarantee we’ll be feelin’ alright

Everybody look to their left
Everybody look to their right
Can you feel that? Yeah
We’ll pay them with love tonight

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

Yeah, yeah, well, keep the price tag and take the cash back
Just give me six strings and a half stack
And you can keep the cars, leave me the garage
And all I, yes, all I need are keys and guitars

And guess what, in 30 seconds I’m leaving to Mars
Yes, we leaving across these undefeatable odds
It’s like this man, you can’t put a price on life
We do this for the love, so we fight and sacrifice every night

So we ain’t gon’ stumble and fall, never
Waiting to see, a sign of defeat, uh uh
So we gon’ keep everyone moving their feet
So bring back the beat and then everybody sing, it’s not about

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

It’s not about the money, money, money
We don’t need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag

Ain’t about the cha-ching, cha-ching
Ain’t about the ba-bling, ba-bling
Wanna make the world dance
Forget about the price tag

Yeah, yeah
Oh, forget about the price tag