Pengertian IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board
(IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC).
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)
Struktur
IFRS
International Financial Reporting Standards mencakup :
- International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
- International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
- Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
- Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org)
Indonesia
harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting
Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di
negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar
internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya
sosialisasi yang mahal. Membahas tentang IAS saat ini lembaga-lembaga yang
aktif dalam usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain adalah IASC
(International Accounting Standard Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Beberapa pihak
yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan
multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta
IOSCO (International Organization of Securities Commissions)
IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota organisasi profesi
akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC terdiri dari 134
organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk Indonesia.
Tujuan
IASC :
1. Merumuskan
dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan
mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta .
2. Bekerja
untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan
dengan pelaporan keuangan.
Tujuan
IFRS :
Memastikan bahwa laporan keungan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
- Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan.
- Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
- Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Manfaat dari adanya suatu standard
global :
- Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local.
- investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
- Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
- Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Sejarah IFRS
Di era zaman yang semakin hari semakin
modern, masyarakat di berbagai belahan dunia begitu mudahnya untuk
berinteraksi, termasuk dalam interaksi dagang dan berinvestasi. Karena
kemajuan teknologi tersebut mendorong kemudahan manusia di seluruh dunia untuk
berkomunikasi tanpa ada batas wilayah Negara atau biasa kita sebut globalisasi.
Dampak globalisasi yang semakin kuat
dan berimbas kepada pasar pasar investasi membuat pihak yang terlibat berupaya
untuk mempermudah dan menyeragamkan bahasa dalam berinvestasi (bahsa pelaporan
keuangan dan standar keuangan). Standar pelaporan keuangan dan standar
akuntansi haruslah standar yang dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat
global. Sehingga diperlukan standar yang sama di seluruh dunia.
1970’an
|
Inggris, Kanada, US membentuk
Accounting International Study Group (AISG)
|
1973
|
Organisasi professional akuntansi dr
Belanda, Kanada, Australia, Meksiko, Jepang, Prancis dan Selandia Baru
membentuk International Accounting Standard Committee (IASC) dan menghasilkan
International Accounting Standard (IAS)
|
2000
|
IASC restrukturisasi kelembagaan dan
dibentuk IASC Foundation (IASCF) yg membawahi International Accounting
Standard Board (IASB) dan International Financial Reporting Intepretation
Committee (IIFRIC). IASB mengeluarkan International Financial Reporting
Standards (IFRS).
|
International Financial Reporting
Standards (IFRS) merupakan standar pelaporan keuangan internasional yang
menjadi rujukan atau sumber konvergensi bagi standar-standar
akuntansi di Negara-negara di dunia yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB) pada 1 April 2001. Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun
oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Secara garis besar ada empat hal
pokok yang diatur dalam standar akuntansi :
1.
Definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang
berkaitan.
Definisi digunakan dalam standar
akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan
ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
2.
Pengukuran dan penilaian.
Pedoman ini digunakan untuk menentukan
nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi
keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca).
3.
Pengakuan
Merupakan kriteria yang digunakan untuk
mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam
laporan keuangan.
4.
Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan
jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan
dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan
(Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai
laporan keuangan
IFRS di Berbagai Negara
IFRS dianggap sebagai “prinsip-prinsip
berdasarkan” peraturan luas terdiri dari:
1. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) – standar
yang dikeluarkan setelah tahun 2001.
2. Standar Akuntansi Internasional (IAS) – standar yang diterbitkan
sebelum 2001.
3. Interpretasi berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan
Internasional Komite (IFRIC) – yang diterbitkan setelah tahun 2001.
4. Berdiri Interpretasi Committee (SIC) – yang diterbitkan
sebelum 2001.
5. Kerangka Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan.
IFRS digunakan di banyak bagian dunia,
termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara
GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak 27 Agustus 2008, lebih
dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan
atau mengizinkan pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara
membutuhkan IFRS pelaporan untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar.
Sedangkan di Indonesia sendiri baru akan diadopsi mulai tahun 2012 mendatang.
Standar Akuntansi yang menjadi dua
kekuatan besar dunia :
1.
Amerika = FASB dan US GAAP
2.
Internasional = Eropa = dibentuk IASC yang kemudian berubah
IFRS.
IFRS di Amerika, terdapat
standar yang terbagi dalam tiga era :
1)
Standar ditentukan / disusun oleh manajemen, Standar
ditentukan / disusun oleh manajemen karena yang membutuhkan adalah pihak
manajemen.
2)
Standar ditentukan / disusun oleh profesi, Standar
ditentukan / disusun oleh profesi karena profesi yang bertugas untuk menyusun
dan mengaudit laporan keuangan.
3)
Financial Accounting Standard World (FASW), FASW lahir
setelah orang menilai pihak kreditur terlalu dominant dalam menyusun standar
akuntansi keuangan.
IFRS di Indonesia
1) Di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada
standar Akuntansi yang dipakai. Indonesia memakai standar (Sound Business
Practices) gaya Belanda.
2)
Sampai Thn. 1955 = Indonesia belum mempunyai undang – undang
resmi / peraturan tentang standar keuangan.
3) Thn. 1974 = Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika
yang dibuat oleh IAI yang disebut dengan prinsip Akuntansi.
4)
Thn. 1984 = Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan
menjadi standar Akuntansi.
5)
Akhir Thn. 1984 = Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti
standar yang bersumber dari IASC.
6)
Sejak Thn. 1994 = IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.
7)
Thn. 2008 = diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat
diselesaikan.
8)
Thn. 2012 = Ikut IFRS sepenuhnya?
Upaya untuk memperkuat Arsitektur
keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya
transparansi informasi keuangan, membuat International Accounting Standard
Boards (IASB) melakukan percepatan harmonisasi standar Akuntansi internasional
khususnya International Financial Reporting Standard (IFRS) yang dibuat oleh
IASB dan Financial Accounting Standard Boards (badan pembuat standar Akuntansi
di Amerika Serikat).
IFRS di Uni Eropa :
v 1982 = IFAC mengendors IASC sebagai
Global Accounting Standard.
v 1989 = Federasi Akuntansi Eropa
mengendors IASC.
v 1994 = IASC Advisory Council Approved
selaku oversight and finance.
v 1995 = IASC & IOSCO menandatangani
perjanjian agar negara – negara Uni Eropa haus mengikuti IASs.
v 1996 = US SEC endors IASC to initiate
the dev of global accounting standards.1997 = IASC Forms SIC Standing
Interpretation Committee, Forms SWP (Strategy Working Party).
v 1998 = IFAC / IASC memperluas
kenggotaan menjadi 140 bodies di 101 negara.
v 1999 = G7 Finance Ministers and IMF
Support IASs Strengthen International Financial Structure.
v 2000 = IASB new chairman Sir David
Tweedie appointed.
v 2001 = IASB dilahirkan sebagai
pengganti IASC. Isinya untuk melakukan convergensi ke global Accounting
standards dengan kualitas :
a.
Single Set and High Quality.
b.
Transparant dan komparabel Laporan Keuangan.
c.
Berguna bagi pemain Pasar Modal dunia.
Perkembangan Konvergensi International Financial Reporting
Standards (IFRS) di Indonesia
International Financial Reporting
Standards (IFRS) menjadi trend topic yang hangat bagi akuntan dan top
manajemen pada perusahaan-perusahaan yang sudah terjun di Bursa Efek global dan
juga para akademisi serta para Auditor yang akan melakukan pemeriksaan pada
perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan IFRS tersebut. Maka pada tanggal
17-22 Januari 2011 telah diadakan Pelatihan Internasional “TOT” untuk IFRS dan
Penyusunan Kamus Akuntansi Indonesia yang diselenggarakan oleh Penelitian dan
Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Pada pelatihan tersebut ada banyak hal
menarik yang disampaikan oleh para pembicara dari anggota DSAK IAI dan
akademisi UGM yaitu Dr. Setiyono, Kantor Akuntan Publik PWC Djohan Pinnarwan,
SE., BAP, dari Akademisi UGM yaitu Prof. Dr. Slamet Sugiri, MBA dan Prof. Dr.
Suwardjono, M Sc. Pada Pelatihan tersebut secara umum peserta yang
berpartisipasi sebagian besar adalah para akademisi dan staf akuntansi dan
Auditor.
Sebelum membahas lebih detail tentang
perkembangan di Indonesia, tentu kita akan bertanya kenapa di Indonesia harus
melakukan konvergensi IFRS? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu tidak
lepas dengan kepentingan global yaitu agar dapat meningkatkan daya informasi
dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia disamping itu
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai
anggota G20 forum, Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington
DC, 15 November 2008 secara prinsip-prinsip G20 yang dicanangkan sebagai
berikut:
1. Strengthening Transparency and Accountability
2. Enhancing Sound Regulation
3. Promoting integrity in Financial
Markets
4. Reinforcing International
Cooperation
5. Reforming International Financial
Institutions
J Perkembangan Standar Akuntansi di
Indonesia J
ü Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk
menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan
Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Pada periode 1984-1994, komite
PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip
Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, Komite standar
akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia
dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan
menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35
pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS
yang dikeluarkan oleh IASB.
ü Pada periode 1994-2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke
IFRS, hal ini ditunjukkan. Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari
Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar
akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi
besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan
konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat
sendiri.
ü Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1,
Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus
direvisi secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan
standar baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada
tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006,
1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI (Cek
Lagi nanti) X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan
diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat penuh dengan semua
standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah.
Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS
dari total 33 standar.
PSAK disahkan 23 Desember 2009:
a. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian
Laporan Keuangan
b. PSAK 2 (revisi 2009): Laporan
Arus Kas
c. PSAK 4 (revisi 2009): Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri
d. PSAK 5 (revisi 2009): Segmen
Operasi
e. PSAK 12 (revisi 2009): Bagian
Partisipasi dalam Ventura Bersama
f. PSAK 15 (revisi 2009): Investasi
Pada Entitas Asosiasi
g. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
h. PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan
Nilai Aset
i. PSAK 57 (revisi 2009): Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
j. PSAK 58 (revisi 2009): Aset
Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Interpretasi disahkan 23 Desember 2009:
a. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
b. ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas
Restorasi, dan Liabilitas Serupa
c.
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan
d.
ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
e.
ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter
oleh Venturer
PSAK disahkan sepanjang 2009 yang
berlaku efektif tahun 2010:
a. PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK
35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi
Penyelenggaraan Jalan Tol
b. PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi
Anjak Piutang
c. PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang
Piutang bermasalah
d.
PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi
Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa
Dana
e.
PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12
dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak
dalam Mata Uang Asing
PSAK yang disahkan 19 Februari
2010:
a. PSAK 19 (2010): Aset tidak berwujud
b. PSAK 14 (2010): Biaya Situs Web
c. PSAK 23 (2010): Pendapatan
d. PSAK 7 (2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi
e. PSAK 22 (2010): Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret 2010)6.
PSAK 10 (2010): Transaksi Mata Uang Asing (disahkan 23 Maret 2010
f. ISAK 13 (2010): Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan
Usaha Luar Negeri
Exposure Draft Public Hearing 27
April 2010 :
a. ED PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja
b. ED PSAK 18 (2010): Program Manfaat Purnakarya
c. ED ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12)
d. ED ISAK 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya.
e. ED PSAK 3: Laporan Keuangan Interim
f. ED ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan
Nilai
Exposure Draft PSAK Public
Hearing 14 Juli 2010
a.
ED PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
b.
ED PSAK 50 (R 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian
c.
ED PSAK 8 (R 2010): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
d.
ED PSAK 53 (R 2010): Pembayaran Berbasis Saham
Exposure Draft PSAK Public
Hearing 30 Agustus 2010
a. ED PSAK 46 (Revisi 2010) Pajak Pendapatan
b. ED PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah Dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah
c. ED PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 4.
ED ISAK 18: Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Specifik dengan Aktivitas
Operasi
d. ED ISAK 20: Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak
Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
Kendala dalam harmonisasi PSAK ke dalam
IFRS
a. Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya
b. IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi
suatu standar IFRS masih dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti
IFRS tersebut.
c. Kendala bahasa, karena setiap standar IFRS harus
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan acapkali ini tidaklah mudah.
d. Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap. Untuk
mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi
oleh para akuntan.
e. Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk
berganti kiblat ke IFRS.
f. Support pemerintah terhadap issue konvergensi.
Manfaat Konvergensi IFRS secara umum
adalah:
a. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan
Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance
comparability).
b. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
c. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modalsecara global.
d. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
e. Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain,
mengurangi kesempatan untuk melakukan earning
management
§ Reklasifikasi antar kelompok surat
berharga (securities) dibatasi cenderung dilarang.
§ Reklasifikasi dari dan ke FVTPL,
DILARANG
§ Reklasifikasi dari L&R ke AFS,
DILARANG
§ Tidak ada lagi extraordinary items
Kerangka Dasar Penyusunan Laporan
Keuangan Berdasar IFRS
v
Elemen Laporan Keuangan
1)
Neraca
2)
Laporan Laba Komperhensif
3)
Laporan Perubahan Ekuitas
4)
Laporan Arus Kas
5)
Catatan Atas Laporan Keuangan
6)
Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif
v
Pemakai Laporan Keuangan.
Pemakai
|
Kepentingan
|
Internal (Manajemen)
|
Melihat besar kecilnya laba dan
mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Dan Informasi dalam laporan
keuangan dapat digunakan untuk menentukan plan dan strategi
perusahaan.
|
Eksternal (Investor)
|
Menilai prospek tidaknya perusahaan
tersebut (Mengukur resiko-resiko investasinya)
|
Pemberi Pinjaman (Biasanya Bank)
|
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam melunasi pinjamannya.
|
Pemerintah dan Badan Regulator Lain
|
Untuk menganalisa CAR perusahaan,
sebagai pertimbangan kebijakan pajak, menghitung statistic pendapatan
nasional.
|
Supplier
|
Untuk menentukan kebijakan kredit
terhadap perusahaan.
|
Pelanggan
|
Mengetahui kelangsungan hidup
perusahaan.
|
Karyawan
|
Mengetahui kelangsungan hidup
perusahaan serta mengetahui perusahaan untuk memberikan balas jasa.
|
Masayarakat (termasuk akademisi)
|
Sebagai bahan pembelajaran dan ilmu
pengetahuan. Selain itu dapat menjadi bahan dalam membuat tugas akhir,
artikel, makalah, dan presentasi-presentasi.
|
v Basis Pengukuran
1)
Biaya Perolehan
2)
Biaya Kini
3)
Nilai Realisasi dan Penyelesaian
4)
Nilai Sekarang.
Sumber:
http://lisapurnamylullaby.blogspot.com/2012/03/sejarah-dan-pengertian-ifrs.html
Sumber:
http://lisapurnamylullaby.blogspot.com/2012/03/sejarah-dan-pengertian-ifrs.html
http://ardianjelek.blogspot.com/2011/05/pengertian-ifrs.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar